23 Mei 2008

Penyebab Utama Kegagalan

1. Latar Belakang keturunan yang tidak menguntungkan. Faktor ini hanya sedikit, sangat sedikit. Biasanya sesuatu yang memang tidak dapat diubah, seperti cacat. Tapi kita bisa mengubah kecacatan itu menjadi keuntungan.

Alasan ini menjadi satu-satunya dari yang lain (nantinya) yang sulit untuk diubah.
2. Tujuan Hidup yang tidak ditetapkan dengan baik. Tidak ada harapan sukses bagi orang yang tidak memeiliki tujuan sentral atau sasaran pasti untuk dicapai. Kata Napoleon Hill, 98 dari 100 orang yang gagal tidak memiliki tujuan hidup yang jelas.
3. Kurang ambisi untuk mencapai sasaran di atas rata-rata. Tak perlu menawarkan harapan kepada orang yang tidak punya semangat dan cuek, serta bersikap masa bodoh. Atau orang yang tidak mau membayar untuk kesuksesannya.
4. Pendidikan yang tidak cukup. Kelemahan ini bisa diatasi dengan cukup mudah. Pendidikan tidak berarti sekolah. Yang berbahaya adalah, anda berhenti belajar dan mencari pendidikan sesaat setelah berhenti dari sekolah.
5. Kurang disiplin pribadi. Disiplin datang dari pengendalian diri. Ini berarti harus menguasai dan mengurangi kualitas negatif dalam diri. Kalau Anda tidak bisa menaklukan diri, Anda akan ditaklukan diri Anda.
6. Kesehatan yang buruk. Tidak ada orang yang bisa menikmati kesuksesan yang menonjol dengan kondisi kesehatan yang tidak baik. Hal ini terjadi karena kurangnya pengendalian diri. Hal itu terutama dikarenakan:
- terlalu banyak makan makanan yang merugikan
- kebiasaan pemikiran yang salah. Hal ini mengundang persepsi negatif terhadap diri sendiri
- terlalu banyak memanjakan diri dan melakukan penyimpangan tindakan seksual
- kurang latihan olahraga
- kurang persediaan udara segar
7. Pengaruh lingkungan yang tidak menyenangkan dimasa kanak-kanak. Para pembaca mungkin penah mendengar pepatah, jika pohonnnya condong, dahannya pasti menekuk. Atau pepatah lain, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Kebanyakan orang yang menjadi penjahat biasanya mendapat pengaruh yang jelek dari masa kanak-kanaknya.
8. Suka menunda-nunda. Ini adalah penyebab kegagalan yang paling lazim terjadi. Kebiasaan menunda-nunda membayangi setiap manusia, menunggu peluang untuk merusak peluang seseorang untuk meraih kesuksesan. Kebanyakan dari kita hidup sebagai orang gagal karena kita menunggu ’saat yang tepat untuk melakukan sesuatu’, kita menunggu ’ saat melakukan hal yang benar’, untuk memulai sesuatu yang berharga. Jangan menunggu, tidak pernah ada ’saat yang tepat’ untuk berbuat sesuatu. Mulailah sekarang juga, dan bekerjalah dengan alat apa saja yang sekarang sudah Anda miliki. Alat yang lebih baik akan ditemukan sambil jalan.
9. Kurangnya ketekunan; kabanyakan dari kita biasanya mampu dengan baik melakukan sesuatu diawal-awal, tapi tidak mampu menyelesaikan apa yang telah kita mulai. Lebih buruk lagi, orang biasanya menyerah saat tanda-tanda kekalahan pertama terlihat. Tidak ada ’pemain pengganti’ untuk ketekunan. Jika ketekunan hilang, sukses turut serta pergi bersamanya.
10. kepribadian negatif. Tidak ada harapan sukses bagi siapa saja yang menjauhkan orang lain karena kepribadian negatif yang dikembangkannya sendiri. Sukses datang melalui penerapan kekuasaaan, dan kekuasaan datang melalui kerjasama dengan orang lain. Kepribadian negatif tidak bisa menarik kerjasama.
11. Energi seksual adalah yang terkuat di antara semua rangsangan yang menggerakkan anda untuk bertindak. Karena merupakan emosi yang paling kuat, dorongan seksual yang harus dikendalikan melalui transmutasi dan diubah menjadi dorongan melalui saluran yang lain.
12. Keinginan tak terkendali untuk mendapat sesuatu tanpa mau mengorbankan apapun. Insting berjudi mendorong jutaan orang menuju kegagalan.
13. Gagal mengambil keputusan yang pasti. Orang yang sukses menggapai keputusan dengan seketika, dan mengubahnya—jika memang harus mengubahnya—dengan perlahan-lahan. Orang yang gagal biasanya mengambil keputusan—jika memang harus mencapainya–dengan lambat, dan mengubahnya dengan cepat dan sering. Kebimbangan dan kebiasaan menunda-nunda merupakan saudara kembar. Kalau yang satu ditemukan, yang lain juga berada tidak jauh dari situ. Bunuhlah pasangan ini, sebelum mereka membelenggu Anda di pusaran kegagalan.
14. Memeliihara Satu atau lebih dari enam ketakutan dasar. Rasa takut ini harus dikuasai sebelum Anda beranjak maju menuju kesuksesan. ( 1. akan kemiskinan 2. akan kritik 3. akan kesehatan yang buruk 4. kan kehilangan cinta 5. akan usia tua 6. akan kematian).
15. Pilihan teman hidup yang keliru. Ini juga penyebab umum untuk kegagalan. Hubungan perkawinan mendatangkan kontak yang sangat intim jika hubungan ini serasi. Tetapi biasanya yang sering terjadi adalah kesengsaraan. Hal ini merupakan bentuk kegagalan yang ditandai oleh kesengsaraan dan ketidakbahagiaan dan menghancurkan semua ambisi. Apa hubungan pasangan hidup dengan kesuksesan? Dukungan tim, itu jawabannya.
16. Terlalu berhati-hati. Orang yang tidak berani mengambil resiko, biasanya hanya akan mendapatkan sisa-sisa setelah semua orang selesai memilih. Terlalu berhati-hati sama buruknya dengan kurang berhati-hati. Keduanya merupakan keadaan ekstrim yang harus dihindari. Kehidupan ini sendiri penuh dengan unsur resiko.
17. Pilihan rekan bisnis yang keliru. Ini adalah selah satu penyebab kegagalan yang lazim dalam berbisnis. Kita akan meniru mereka yang berhubungan dekat dengan kita.
18. Percaya kepada Takhayul dan Berprasangka. Percaya kepada takhayul merupakan bentuk dari rasa takut. Itu juga merupakan bentuk dari kebodohan. Orang yang sukses tetap membuka pikirannya dan tidak takut kepada apapun. Takhayul di sini bukan hanya berarti cerita-cerita menyeramkan atau hantu, atau cerita yang tidak masuk akal. Takhayul lebih berarti anggapan-anggapan umum yang belum terbukti kebenarannya, orang yang tidak sekolah tinggi tidak bisa menjadi kaya, misalnya.
19. Pilihan kejuruan yang keliru. Tidak ada orang yang bisa sukses karena melakukan sesuatu yang tidak disukai. Langkah yang paling penting jika anda ingin sukses adalah memilih bidang pekerjaan yang akan Anda tekuni dengan sepenuh hati.
20. Kurangnya konsentrasi terhadap usaha. Orang yang serba bisa biasanya tidak bisa menguasai sesuatu dengan baik. Pusatkanlah seluruh potensi dan fokus anda pada satu tujuan utama yang pasti.
21. Kebiasaan terlalu boros. Orang yang terlalu boros tidak bisa sukses. Terutama karena dia selalu takut kepada kemiskinan. Bentuklah kebiasaan menabung secara sistematis dengan menyisihkan suatu persentase dari pendapatan anda, bukan dari sisa uang belanja anda. Simpanan uang memberi anda landasan untuk melakukan tawar menawar. Tanpa uang, oarng terpaksa menerima apapun yang ditawarkan orang lain kepadanya, dan gembira menerima jumlah yang sangat sedikit itu. Karena memang tidak ada pilihan lain.
22. Kurang antusias. Kurang antusisme atau gairah kerja membuat penampilan orang tidak meyakinkan. Lebih-lebih, gairah kerja adalah sesuatu yang menular, dan orang yang memilikinya dan mampu mengontrolnya biasanya disukai orang banyak.
23. Tidak punya tenggang rasa. Orang yang pikirannya tertutup biasanya kurang bisa maju. Tidak memiliki tenggang rasa atau toleransi berarti bahwa orang berhenti memperoleh pengetahuan.
24. Tidak sederhana. Bentuk yang paling merusak dari sikap tidak bersahaja atau ketidaksederhanaan biasanya berhubungan dengan makanan, minuman, dan hubungan seksual. Terlalu memanjakan diri dalam salah satu atau semua hal di atas akan mengakibatkan hasil yang fatal.
25. Ketidakmampuan bekerja sama dengan orang lain. Lebih banyak orang kehilangan kedudukan dan kesempatan yang lebih besar dalam hidup karena hal ini. Ini kesalahan yang tidak akan ditoleransi oleh usahawan atau pemimpin manapun.
26. Pemilikan kekuasaan tidak dari hasil sendiri. Kekuasaan di tangan seseorang yang memperolehnya tidak dengan cara berangsur-angsur kerap mengakibatkan hal fatal dalam sukses. Kekayaan yang datang terlalu cepat lebih berbahaya dari kemiskinan.
27. Ketidakjujuran dengan sengaja. Tidak ada pengganti untuk kejujuran. Orang mungkin untuk sementara melakukan ketidakjujuran karena dipaksa oleh sistem, hal ini bisa jadi tidak merusak dirinya secara permanen. Tetapi tidak ada harapan bagi orang yang tidak jujur karena pilihannya sendiri. Cepat atau lambat perbuatannya akan merugikan diri sendiri, dia akan kehilangan reputasi dan bisa jadi harus membayar dengan kebebasannya.
28. Mementingkan diri sendiri dan sombong. Kedua kualitas ini adalah lampu merah bagi orang lain untuk mendekat. Keduanya sangat fatal dalam kesuksesan.
29. Menduga dan bukan berpikir. Kebanyakan orang terlalu malas atau terlalu bodoh untuk memperolah fakta yang harus digunakan sebagai landasan untuk berpikir secara akurat. Mereka memilih bertindah berdasar ’opini’ yang tercipta melalui dugaan atau pemikiran sepintas lalu.
30. Kurang modal. Ini penyebab yang paling umum dari kegagalan bagi orang yang memulai bisnis untuk pertama kalinya. Mereka tidak punya cadangan modal untuk mengatasi kerugian atau kesalah kecil dalam bisnisnya, dan untuk terus bertahan sampai membentuk reputasi.
31. Lainnya. Sebutkan satu kegagalan yang anda alami atau anda tahu yang mungkin belum tercantum dalam 30 daftar penyebab utama kegagalan di atas.


Ada tiga hal yang harus diatasi sebelum anda dapat menggapai sukses. Ketiga hal tersebut adalah ketidakpasatian, keraguan, dan rasa takut. Anggota tiga sekawan yang jahat ini saling berhubungan dengan erat; kalau satu ditemukan, dua yang lain tidak jauh dari sana.
Ketidakpastian adalah benih dari rasa takut. Juga harus dipahami adalah rasa hanya merupakan keadaan pikiran belaka.
Ada 6 ketakutan mendasar manusia dengan kombinasi yang berbeda-beda (mungkin juga sama) bagi tiap orang. Jika disusun berdasarkan kekerapan kemunculannya, keenam ketakutan itu adalah:
1. takut akan kemiskinan
2. takut akan kritik
3. takut akan kesehatan yang buruk.
4. takut akan kehilangan cinta
5. takut akan usia tua
6. takut akan kematian
Tiga rasa takut yang pertama (kemiskinan, kritik, dan kesehatan yang buruk) berada paling dasar dari seluruh kekhawatiran manusia.

*dari buku Think and Grow Rich, Napoleon Hill

Read More......