19 Mei 2009

Prof Dr Hiromi Shi­nya : Susu Sapi Bukan Untuk Manusia


Tidak ada makhluk di dunia ini yang ketika sudah dewasa masih minum susu –kecuali manusia. Lihatlah sapi, kambing, kerbau, atau apa pun: begitu sudah tidak anak-anak lagi ti­dak akan minum susu. Mengapa manusia seper­ti menyalahi perilaku yang alami seperti itu?


”Itu gara-gara pabrik susu yang terus meng­iklankan produknya,” ujar Prof Dr Hiromi Shi­nya, penulis buku yang sangat laris: The Mira­cle of Enzyme (Keajaiban Enzim) yang sudah terbit dalam bahasa Indonesia dengan judul yang sama. Padahal, katanya, susu sapi adalah makanan/minuman paling buruk untuk manusia. Manusia seharusnya hanya minum susu manusia. Sebagaimana anak sapi yang juga hanya minum susu sapi. Mana ada anak sapi minum susu manusia, katanya.

Mengapa susu paling jelek untuk manusia? Bahkan, katanya, bisa menjadi penyebab osteoporosis? Jawabnya: karena susu itu benda cair sehingga ketika masuk mulut langsung menga­lir ke kerongkongan. Tidak sempat berinteraksi dengan enzim yang diproduksi mulut kita.

Aki­bat tidak bercampur enzim, tugas usus semakin berat.
Begitu sampai di usus, susu tersebut lang­sung menggumpal dan sulit sekali dicerna. Un­tuk bisa mencernanya, tubuh terpaksa menge­luar­kan cadangan ”enzim induk” yang seha­rus­nya lebih baik dihemat. Enzim induk itu mestinya untuk pertumbuhan tubuh, termasuk pertumbuhan tulang. Namun, karena enzim induk terlalu banyak dipakai untuk membantu mencerna susu, peminum susu akan lebih mu­dah terkena osteoporosis.

Profesor Hiromi tentu tidak hanya mencari sen­sasi. Dia ahli usus terkemuka di dunia. Dia­lah dokter pertama di dunia yang melakukan ope­rasi polip dan tumor di usus tanpa harus membedah perut. Dia kini sudah berumur 70 tahun. Berarti dia sudah sangat berpengalaman menjalani praktik kedokteran. Dia sudah me­me­riksa keadaan usus bagian dalam lebih dari 300.000 manusia Amerika dan Jepang. Dia memang orang Amerika kelahiran Jepang yang selama kariernya sebagai dokter terus mondar-mandir di antara dua negara itu.

Setiap memeriksa usus pasiennya, Prof Hiro­mi sekalian melakukan penelitian. Yakni, untuk mengetahui kaitan wujud dalamnya usus de­ngan kebiasaan makan dan minum pasiennya. Dia menjadi hafal pasien yang ususnya berantakan pasti yang makan atau minumnya tidak ber­mu­tu. Dan, yang dia sebut tidak bermutu itu antara lain susu dan daging.

Dia melihat alangkah mengerikannya bentuk usus orang yang biasa makan makanan/mi­nu­man yang ”jelek”: benjol-benjol, luka-luka, bi­sul-bisul, bercak-bercak hitam, dan menyempit di sana-sini seperti diikat dengan karet gelang. Jelek di situ berarti tidak memenuhi syarat yang diinginkan usus. Sedangkan usus orang yang makanannya sehat/baik, digambarkannya sa­ngat bagus, bintik-bintik rata, kemerahan, dan segar.

Karena tugas usus adalah menyerap maka­nan, tugas itu tidak bisa dia lakukan kalau ma­kanan yang masuk tidak memenuhi syarat si usus. Bu­kan saja ususnya kecapean, juga sari makanan yang diserap pun tidak banyak. Aki­batnya, per­tumbuhan sel-sel tubuh kurang baik, daya tahan tubuh sangat jelek, sel radikal bebas ber­mun­cu­lan, penyakit timbul, dan kulit cepat menua. Bahkan, makanan yang tidak berserat seperti da­ging, bisa menyisakan kotoran yang menem­pel di din­ding usus: menjadi tinja stagnan yang kemu­dian membusuk dan me­nimbulkan penyakit lagi.

Karena itu, Prof Hiromi tidak merekomen­da­sikan daging sebagai makanan. Dia hanya menganjurkan makan daging itu cukup 15 per­sen dari seluruh makanan yang masuk ke perut.

Dia mengambil contoh yang sangat menarik, meski di bagian ini saya rasa, keilmiahannya kurang bisa dipertanggungjawabk an. Misalnya, dia minta kita menyadari berapakah jumlah gigi taring kita, yang tugasnya mengoyak-ngoyak makanan seperti daging: hanya 15 persen dari seluruh gigi kita. Itu berarti bahwa alam hanya menyediakan infrastruktur untuk makan daging 15 persen dari seluruh makanan yang kita perlukan.

Dia juga menyebut contoh harimau yang ha­nya makan daging. Larinya memang kencang, tapi hanya untuk menit-menit awal. Ketika diajak ”lomba lari” oleh mangsanya, harimau akan cepat kehabisan tenaga. Berbeda dengan kuda yang tidak makan daging. Ketahanan larinya lebih hebat.

Di samping pemilihan makanan, Prof Hiromi mempersoalkan cara makan. Makanan itu, kata­nya, harus dikunyah minimal 30 kali.. Bahkan, un­tuk makanan yang agak keras harus sampai 70 kali. Bukan saja bisa lebih lembut, yang le­bih penting agar di mulut makanan bisa ber­cam­pur dengan enzim secara sempurna. Demikian juga kebiasaan minum setelah makan bukanlah kebiasaan yang baik. Minum itu, tulisnya, se­baiknya setengah jam sebelum makan. Agar air sudah sempat diserap usus lebih dulu.

Bagaimana kalau makanannya seret masuk tenggorokan?

Nah, ini dia, ketahuan. Berarti mengunyahnya kurang dari 30 kali! Dia juga me­nganjurkan agar setelah makan sebaiknya ja­ngan tidur sebelum empat atau lima jam ke­mu­­dian. Tidur itu, tulisnya, harus dalam keadaan perut kosong. Kalau semua teorinya diterapkan, orang bukan saja lebih sehat, tapi juga panjang umur, awet muda, dan tidak akan gembrot.

Yang paling mendasar dari teorinya adalah: setiap tubuh manusia sudah diberi ”modal” oleh alam bernama enzim-induk dalam jumlah ter­tentu yang tersimpan di dalam ”lumbung en­zim-induk”. Enzim-induk ini setiap hari dike­luarkan dari ”lumbung”-nya untuk diubah men­jadi berbagai macam enzim sesuai keper­luan hari itu. Semakin jelek kualitas makanan yang masuk ke perut, semakin boros menguras lum­bung enzim-induk. Mati, menurut dia, ada­lah habisnya enzim di lumbung masing-masing.

Maka untuk bisa berumur panjang, awet mu­da, tidak pernah sakit, dan langsing haruslah meng­hemat enzim-induk itu. Bahkan, kalau bisa ditambah dengan cara selalu makan ma­ka­nan segar. Ada yang menarik dalam hal makanan segar ini. Semua makanan (mentah maupun yang sudah dimasak) yang sudah lama terkena udara akan mengalami oksidasi. Dia memberi contoh besi yang kalau lama dibiarkan di udara terbuka mengalami karatan. Bahan makanan pun demikian.

Apalagi kalau makanan itu digoreng dengan minyak. Minyaknya sendiri sudah persoalan, apalagi kalau minyak itu sudah teroksidasi. Karena itu, kalau makan makanan yang digo­reng saja sudah kurang baik, akan lebih parah kalau makanan itu sudah lama dibiarkan di udara terbuka. Minyak yang oksidasi, katanya, sangat bahaya bagi usus. Maksudnya, me­ngolah makanan seperti itu memerlukan enzim yang banyak.

Apa saja makanan yang direkomendasikan? Sayur, biji-bijian, dan buah. Jangan terlalu ba­nyak makan makanan yang berprotein. Protein yang melebihi keperluan tubuh ternyata tidak bisa disimpan. Protein itu harus dibuang. Mem­buangnya pun memerlukan kekuatan yang ujung-ujungnya juga berasal dari lumbung enzim. Untuk apa makan berlebih kalau untuk mengolah makanan itu harus menguras enzim dan untuk membuang kelebihannya juga harus menguras lumbung enzim.

Prof Hiromi sendiri secara konsekuen men­jalani prinsip hidup seperti itu dengan sung­guh-sungguh. Hasilnya, umurnya sudah 70 ta­hun, tapi belum pernah sakit. Penampilannya seperti 15 tahun lebih muda. Tentu sesekali dia juga makan makanan yang di luar itu. Se­bab, sesekali saja tidak apa-apa. Menurunnya kualitas usus terjadi karena makanan ”jelek” itu masuk ke dalamnya secara terus-menerus atau terlalu sering.

Terhadap pasiennya, Prof Hiromi juga mene­rapkan ”pengobatan” seperti itu. Pasien-pa­sien penyakit usus, termasuk kanker usus, ba­nyak dia selesaikan dengan ”pengobatan” ala­miah tersebut. Pasiennya yang sudah gawat dia minta mengikuti cara hidup sehat seperti itu dan hasilnya sangat memuaskan. Dokter, katanya, banyak melihat pasien hanya dari sa­tu sisi di bidang sakitnya itu. Jarang dokter yang mau melihatnya melalui sistem tubuh se­cara keseluruhan. Dokter jantung hanya fokus ke jantung. Padahal, penyebab pokoknya bisa jadi justru di usus. Demikian juga dokter-dok­ter spesialis lain. Pendidikan dokter spe­sia­lis­lah yang menghancurkan ilmu kedok­te­ran yang sesungguhnya.

Saya mencoba mengikuti saran buku ini se­bulan terakhir ini. Tapi, baru bisa 50 persennya. Entah, persentase itu akan bisa naik atau justru turun lagi sebulan ke depan.

Yang menggembirakan dari buku Prof Hiromi ini adalah: orang itu harus makan makanan yang enak. Dengan makan enak, hatinya se­nang. Kalau hatinya sudah senang dan pi­kirannya gembira, terjadilah mekanisme dalam tubuh yang bisa membuat enzim-induk ber­tambah. Nah.... gan pei!


Read More......

02 Mei 2009

Skenario Drama Penembakan Nasrudin, Antasari Azhar Terlibat ? Cinta Asmara dan Pemerasan

Pemula mulai disini akan diajari cara bisnis internet
Mau tahu Cinta segitiga dan asmara Rani Juliani, Antasari Azhar yang ketua KPK dan Nasrudin Zulkarnain semua ada disini, Penembakan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran (PRB) Nasrudin Zulkarnaen tampak telah dirancang sedemikian rupa. Asmara, pemerasan dan bau anyir darah bercampur baur bak novel kriminal.

"Awalnya AA tertangkap tangan oleh Nasrudin sedang berkencan di sebuah hotel di Makassar dengan seorang perempuan yang disebut-sebut berinisial Ran," kata sumber detikcom di kepolisian, Jum'at (1/5/2009).

Sejak kejadian itu, Nasrudin kerap kali mengancam akan membeberkan aibnya ke publik. Nasrudin kemudian memeras AA.

Lama kelamaan, AA merasa jengkel dengan sikap Nasrudin yang sering memerasnya. Akhirnya, AA bercerita kepada SH perihal tersebut.


"SH kemudian mempertemukan AA dengan Kombes W," kata sumber.

Untuk mengeksekusi Nasrudin ini diperlukan biaya yang besar, sehingga akhirnya AA meminta bantuan dana kepada SH. SH kemudian memberikan dana sebesar Rp 5 miliar.

Kombes W lalu membantu mencarikan eksekutor melalui Je, seorang pengusaha kelautan. Je dijanjikan akan diberi upah sejumlah uang miliaran rupiah jika bisa membantu mencarikan eksekutor.

Je menyanggupi dan akhirnya bertemu dengan Ed. Ed dijanjikan akan
diberi upah Rp 500 juta bila bisa mencari orang yang berani menembak Nasrudin.

Ed lantas merekrut Hen dan Am serta Fran, warga Timor Leste yang pernah ikut perang. Mereka bertiga, termasuk Ed, berperan sebagai pem-back up
eksekutor.

"Hen, Am dan Fran mencari eksekutornya," tutur sumber.

Lalu mereka bertemu dengan Dan (eksekutor) dan Her (joki motor). Keenam orang lapangan yang terdiri dari Ed, Fran, Hen, Am, Dan dan Her dibayar Rp 500 juta oleh Je.

"Setiap orang mendapat jatah sekitar Rp 70 juta. Namun, baru diberi Rp 25
juta," kata sumber itu.

Setelah skenario dibuat, barulah tim lapangan mengincar Nasrudin. Tim
lapangan sudah mengincar Nasrudin selama 1 minggu sebelum ditembak.

"Mereka survei terlebih dahulu. Tanya-tanya sama caddy di Modernland
pulangnya Nasrudin jam berapa," urainya.

Setelah mempelajari kegiatan Nasrudin, tim baru menentukan hari H-nya. Nasrudin akhirnya tewas ditembak pada 14 Maret 2009 sepulang dari main golf. Dari dua kali tembakan, satu tembakan meleset dan satu peluru bersarang di kepalanya hingga membuat Nasrudin tewas pada 15 Maret siang.

Rani Juliani, Gadis Manis di Antara Dua Pejabat
Masalah perempuan. Itulah isu yang santer terdengar dalam kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran (PRB) Nasrudin Zulkarnaen. Konon, pembunuhan berencana itu terjadi karena cinta segitiga antara wanita itu, Nasrudin dengan pejabat tinggi negara.

Siapa perempuan yang lekat di hati kedua pria yang telah berumur itu? Secantik apakah wanita yang jadi pemicu konflik direktur dan pejabat negara begitu? Itulah beberapa pertanyaan publik yang muncul. Publik tentu penasaran mengapa seorang pejabat tinggi negara sampai tega membunuh hanya gara-gara perempuan.

Sumber di kepolisian menyebut, gadis itu bernama Rani Juliani. Gadis berusia 22 tahun itu konon pernah menjadi caddy di Modernland, tempat biasa Nasrudin bermain golf. Sumber kepolisian kadang menyebut perempuan itu Tika, kadang inisial K.

Dari blog pribadi Rani di blogspot.com, Sabtu (2/5/2009), gadis berbintang cancer itu tercatat sebagai mahasiswi di STIMIK Raharja Tangerang. "Karena Raharja berfokus kepada bidang yang saya minati yaitu bidang komputer sehingga dalam mengembangkan minat saya menjadi mudah," begitu tulis Rani dalam postingan berjudul 'Mengapa Saya Memilih Perguruan Tinggi Raharja'.

Blog tersebut tidak terlalu aktif. Sejak dibuat pada November 2008, hanya ada dua tulisan yang ditulis gadis berambut panjang itu. Rani juga memajang fotonya yang sedang berpose di tengah padang rumput, diduga lapangan golf.

Dalam profilnya, Rani menulis ingin menjadi seorang wanita karir yang sukses dan mapan. Gadis kelahiran 1 Juli 1986 itu juga mengaku menyukai film-film James Bond.

"Saya seorang gadis yang manies menurut pengamatan orang-orang di sekeliling aku. Diriku lahir pada tanggal 01 Juli 1986, jangan lupa ngado yah. Aku anak ke 3 dari 4 saudara, tadinya mau bungsu, tapi bonyok gue doyan," begitu tulisnya dalam 'Mengenai Saya'.

Sejak nama Rani disebut-sebut, blog tersebut ramai dikunjungi pembaca. Itu terbukti dari banyaknya komentar yang ditinggalkan para pengunjung. Namun banyak pengunjung yang mencaci perempuan yang keberadaannya kini tak diketahui itu.

KPK Jangan Lemah Hati Lanjutkan Investigasi KPU

Ketua KPK Antasari Azhar (AA) dicekal terkait kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran (PRB) Nasrudin Zulkarnaen. Meski Antasari dicekal, KPK diminta tetap menindaklanjuti investigasi terhadap perangkat IT KPU.

"Kasus yang menimpa AA bukanlah kasus KPK. Jadi KPK tak perlu merasa terganggu. Mereka juga tidak perlu lemah hati," kata Direktur Utama Lingkar Madani (LIMA) Indonesia, Ray Rangkuti, kepada detikcom, Sabtu (2/5/2009).

Ray berharap kejadian ini tidak lantas membebaskan KPU dari investigasi yang tengah dilakukan KPK. KPK sudah melakukan langkah tepat mengamankan proses demokrasi.

"Investigasi telah dilakukan KPK memang biasanya ada indikasi besar. Kita berharap agar investigasi IT KPU tak berhenti," ujarnya.

Ray mengatakan, KPK seharusnya mengawal setiap ada indikasi penyalahgunaan
uang negara. Terlebih pengadaan IT KPU menggunakan dana yang tidak sedikit.

"Terlalu banyak uang negaramenjadi mubazir dalam pengadan IT KPU. Sama sekali tidak masuk akal, puluhan miliar uang negara untuk sesuatu yang sama
sekali tidak berguna," tutur Ray.

Ray berharap KPK dapat menjernihkan awan gelap yang menutupi KPU, terutama terkait carut-marut tabulasi online KPU. "Kalau ini dibiarkan terjadi kesalahan kolektif bangsa ini," kata dia.
Dapatkan penghasilan dari internet


Read More......

Antasari Ganggu Istri Simpanan Nasrudin, Nasrudin Peras Antasari dan Dor..dor..

Tuntunan sederhana cara bisnis internet

Dugaan keterlibatan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar terkait terbunuhnya Nasrudin Zulkarnaen disampaikan kuasa hukum keluarga Nasrudin, Jeffry Lumempouw. Jeffry meminta kasus pembunuhan sadis ini tidak dialihkan ke hal-hal yang berbau politis.

Jeffry tidak memungkiri bila pembunuhan Nasrudin dilatarbelakangi masalah perempuan. "Istri ketiga Nasrudin yang bernama Tika diganggu Antasari," kata Jeffry ketika dihubungi Tempo, Jumat (1/5).


Atas gangguan itu, Nasrudin berencana mem-blow up ke masyarakat. Namun, Antasari meminta agar Nasrudin mengurungkan niatnya itu.

Permintaan Antasari itu disampaikan via pesan singkat. Menurut Jeffry, dalam SMS itu Antasari meminta agar masalah perempuan di antara Nasrudin dan dirinya tidak dibeberkan ke khalayak. "Adanya SMS Antasari itu mengarah kepada peringatan buat Nasrudin," ujar Jeffry.

Jeffry sendiri mengaku telah membaca SMS Antasari yang dia dapat dari penyidik pasca terbunuhnya Nasrudin pada 14 Maret lalu.+++

Antasari Tersangka Kasus Pembunuhan Nasruddin

Kejaksaan Agung menyatakan telah melakukan cegah-tangkal (cekal) terhadap Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar. Pencekalan itu terkait ditetapkannya Antasari sebagai tersangka kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasruddin Zulkarnaen. "Ini permintaan kepolisian," kata Jaksa Agung Muda Intelijen Wisnu Subroto di kantornya, Jumat (1/5).

Menurut Wisnu, setelah menerima permohonan pencekalan dari polisi tadi siang, Kejaksaan langsung meneruskannya ke Direktorat Jenderal Imigrasi. "Pencekalannya resmi mulai hari ini," kata Wisnu.

Nasruddin Zulkarnaen ditembak di dalam mobilnya oleh orang tak dikenal seusai bermain golf pada 14 Maret lalu. Dia meningga 22 jam kemudian. Polisi sendiri telah menangkap sembilan tersangka kasus ini. Di antaranya, pengusaha media Sigid Haryo Wibisono. Dalam pemeriksaan, polisi menemukan indikasi keterlibatan Antasari dalam kasus ini.

Lebih jauh, karena melibatkan Antasari yang notabene adalah pejabat negara, dia meminta pihak kepolisian tetap fokus ke proses penyidikan. "Jangan dialihkan ke unsur-unsur yang berbau politis," katanya.

Alasannya, kata dia, ini menyangkut supremasi hukum. Siapa pun yang terlibat, kata dia, harus mendapat konsekuensi hukum yang setimpal. "Tidak ada yang kebal hukum, meskipun dia pejabat negara," imbuh Jeffry +++

Rani, Cewek Simpanan Nasrudin Menghilang

Rani Juliani, yang pernah disebut polisi sebagai Tika, menghilang. Rumah bercat putih yang ditinggali Rani bersama orangtuanya di RT 01/04 Kampung Kosong, Kelurahan Panunggangan Utara, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, tertutup rapat.

Menurut tetangga sekitar, Bonggo, sejak kematian Nasrudin Zulkarnain, 41, Diretur PT Putra Rajawali Banjaran (PRB) yang ditembak pada medio Maret lalu di Modern Land, Rani tak pernah terlihat di rumahnya.

"Sejak itu menghilang, keluarganya juga tidak lagi tinggal di sini," kata Bonggo.

Sejumlah warga mengatakan kalau Rani adalah wanita supel. Wajahnya yang oriental dan berkulit bersih membuat lelaki gampang terpikat, termasuk Nasrudin yang di lingkungan warga dikenal dengan sebutan Pak Zul.

Menurut Siti Aisah, warga sekitar, Zul dulu kerap datang ke rumah Rani. "Ya dengan mobil BMW silver itu," katanya. Bisik-bisik warga mengatakan Zul menikahi Rani secara siri pada tahun 2007 silam.

Siapa Rani sebenarnya tidak ada warga yang tahu pasti. Dia dan keluarganya memang bukan penduduk asli di Panunggangan. "Kabarnya dari Serang," kata seorang warga kepada Tempo, Jumat (1/5).

Sepenggal cerita tentang Rani didapat dari Iwan Suriawijaya, Direktur di PT Modern Land TBK, pengembang perumahan Modern Land dan pengelola Padang Golf Modern. Kepada Tempo, Iwan mengakui kalau Rani berprofesi sebagai caddy (pemungut bola golf).

"Tapi sekarang sudah keluar, dia bukan pegawai di Padang Golf," kata Iwan. Karena telah keluar itulah, maka pihaknya tidak lagi menyimpan foto Rani.

"Saya tidak hafal wajahnya, caddy di sini berjumlah ratusan orang, tidak hafal satu-persatu," ujar Iwan.

Nasruddin sendiri, menurut Iwan, menjadi member di Padang Golf Modern sejak tiga tahun silam. Iwan juga mengatakan Antasari Azhar, Ketua KPK yang diduga terlibat dalam kasus pembunuhan Nasruddin, juga menjadi member di sana.

"Tapi soal keduanya apakah pernah bermain golf bersama saya tidak tahu," kata Iwan.

Iwan juga tak mengetahui kedekatan Rani dengan Nasrudin maupun dengan Antasari. Hanya Tempo memperoleh cerita dari istri kedua Nasrudin, Arinda Irawati, kalau suaminya bermain golf pada hari Sabtu dan Minggu.

"Tapi bisa every day, bicara bisnis juga sambil main gof," katanya dua hari setelah kematian suaminya.

Arinda, bekas pramugari Garuda itu, mengatakan tidak tahu siapa saja kolega suaminya. "Kami berkomitmen sejak awal pernikahan tidak membicarakan persoalan pekerjaan di rumah," ujarnya.

Sumber Tempo, seorang perwira polisi di Polres Metro Tangerang, menyebutkan bahwa Nasrudin memang suka dengan para wanita cantik di Padang Golf Modern. Kepada penyidik sejumlah caddy mengakui Nasrudin pernah menggoda mereka. Bahkan Nasrudin juga meminta nomor telepon salah seorang caddy, teman Rani, dan memintanya menemani bermain golf.

Rani juga disebut-sebut dikuliahkan Nasrudin di STIMIK Raharja Cikokol, tak jauh dari Modern Land. Tapi Direktur STIMIK Rahardja, Abbas Sunarya, saat dihubungi Tempo secara terpisah, belum mengetahui apakah Rani itu mahasiswanya atau tidak.

"Saya sedang cek ke direktur akademik, nama Rani jumlahnya kan banyak," kata Abbas.

Sosok Rani memang misterius kini. Ia merupakan saksi penting dalam perkara pembunuhan Nasrudin. Jika benar motif penembakan Nasrudin adalah wanita dan bisnis, maka bukan tidak mungkin dialah yang diperebutkan.+++

Keluarga Nasrudin Desak Antasari Segera Ditahan

Penasehat Hukum keluarga Nasrudin Zulkarnaen, Jeffry Lumempouw, mendesak kepolisan segera menahan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (non aktif), Antasari Azhar yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan Direktur Utama PT Putra Rajawali Banjaran itu. "Kasus ini harus segera diproses, jangan sampai tertunda-tunda," katanya melalui sambungan telepon Sabtu (02/05).

Jeffri menambahkan penahanan diperlukan agar proses penyidikan segera dapat dilangsungkan. Penahanan itu, kata dia, dapat mencegah kekhawatiran tersangka melarikan diri atau menghilangkan barang bukti.

Kasus pembunuhan Nasrudin, lanjut Jeffri, diminta tidak ditunggangi muatan politis apa pun. "Semua dimata hukum sama, tidak ada yang kebal hukum," katanya. Kasus ini, kata dia, merupakan kasus pembunuhan murni yang dilakukan secara tidak wajar dan sadis.

Sebelumnya, Senin (01/05) lalu, sekitar pukul 22.15 WIB, Antasari Azhar keluar rumahnya di kawasan Bumi Serpong Damai, Tangerang. Ketua KPK ini dengan kawalan beberapa orang menggunakan mobil Elantra B 8693 E, berhasil mengelabui wartawan keluar komplek perumahan. Sampai saat ini tidak diketahui kemana Antasari pergi.++++

Penembakan Nasrudin Terapkan Skenario Kedua

PembunuhanTEMPO Interaktif, Surakarta: Bos PT Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen, yang tewas tertembak pada 14 Maret lalu, sebelumnya pernah mengalami upaya pembunuhan. Menurut salah satu anggota anggota tim advokasi keluarga Nasrudin, Boyamin Saiman, upaya itu diperkirakan berlangsung dua hari sebelum kliennya dieksekusi usai main golf di Modernland, Kota Tangerang.

"Dugaan tersebut muncul berdasarkan temuan tim advokasi bahwa dua hari sebelumnya korban sempat ditabrak sepeda motor dari belakang dua hari sebelum dibunuh. Penabrakan tersebut terjadi di salah satu ruas jalan di Jakarta," ungkap Boyamin, Sabtu (2/5).

Saat itu, menurut Boyamin, Nasrudin bersama sopirnya tidak sempat turun dari mobil karena berada di jalanan yang sepi. Setelah gagal menembak, pengemudi motor yang menabrak mobil korban segera meninggalkan kabur. Tim advokasi menganalisa bahwa penembakan tersebut merupakan skenario kedua setelah rencana pertama gagal. "Mereka waktu itu berharap korban keluar dari mobil sehingga memudahkan proses pembunuhan," kata Boyamin.

Skenario tersebut, kata Boyamin, cukup masuk akal, mengingat pelaku merupakan orang sipil yang tidak memiliki keterampilan menembak. "Sulit untuk menembak dalam keadaan kendaraan berjalan," kata Boyamin. Setelah gagal di skenario pertama, komplotan pembunuh kemudian melanjutkan usahanya dua hari kemudian. Untuk mempermudah, sebuah kendaraan jenis Avansa dikerahkan untuk memperlambat laju kendaraan yang ditumpangi oleh Nasrudin.

Eksekutor yang H dan E kini menjadi bagian dari sembilan tersangka kasus pembunuhan Nasrudin. Selain mereka ada Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar dan Sigid Haryo Wibisono, bos perusahaan yang menerbitkan harian Merdeka.

Formasi penembakan, korban yang naik BMW B-0191-E dikejar saat melaju di dekat Danau Modernland Cikokol. Sebuah mobil Avanza berjalan melambat di depannya. Tiba-tiba dari arah belakang dua orang naik motor dan menembak Nasrudin yang duduk di jok belakang kiri. Peluru menembus kaca mobil, kemudian menerjang kepala korban. Nasrudin dilarikan ke Rumah Sakit Gatoro Subroto, esoknya ia meninggal. +++

Mobil Ekskutor Nasrudin Angkut Uang Rp 10 Miliar

Anggota tim advokasi keluarga Nasrudin Zulkarnaen, Boyamin Saiman, mengungkapkan, eksekutor menjalankan tugas menghabisi nyawa Nasrudin karena termakan doktrin. Salah satu doktrinya dari pemberi perintah, Nasrudin orang yang membahayakan negara.

Sehingga, kata Boyamin, eksekutor menjadi yakin dalam menjalankan tugas ada misi "membela" negara. Apalagi salah satu kendaraan yang digunakan untuk membawa logistik memakai plat nomor kendaraan dinas (plat merah). “Termasuk membawa uang Rp 10 miliar yang digunakan untuk biaya operasi tersebut,” kata Boyamin yang juga merupakan Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Sabtu (2/5).

Namun, kata dia, usai menembak bos PT Putra Rajawali Banjaran, kedua eksekutor merasa dijauhi oleh kelompok yang memerintah. “Sudah tidak pernah dilibatkan dalam rapat,” kata Boyamin. Karena merasa terancam keselamatannya, kedua pelaku memilih menyerahkan diri ke kepolisian.

“Dari penelusuran kami, kekhawatiran tersebut sangat beralasan,” kata Boyamin. Karena itu, dirinya meminta agar penjagaan bagi kedua eksekutor tersebut diperketat dan terpisah dengan tahanan lain. Ia minta penembak Nasrudin yang berinisal H dan E ditahan di Markas Brimob.

H dan E memgeksekusi Nasrudin pada 14 Maret, ketika korban usai golf di Modernland, Kota Tangerang. Formasi penembakan, korban yang naik BMW B-0191-E dikejar saat melaju di dekat Danau Modernland Cikokol. Sebuah mobil Avanza berjalan melambat di depannya. Tiba-tiba dari arah belakang dua orang naik motor dan menembak Nasrudin yang duduk di jok belakang kiri.

Peluru menembus kaca mobil, kemudian menerjang kepala korban. Nasrudin dilarikan ke Rumah Sakit Gatoro Subroto, esoknya ia meninggal. Kasus ini kemudian menyeret sembilan orang tersangka, di antaranya orang penting yaitu Ketua KPK Antasari Azhar dan Sigid Haryo Wibisono, bos perusahaan yang menerbitkan harian Merdeka.++++

Kepolisian Dinilai Tertutup soal Kasus Antasari

Ketua Masyarakat Pemantau Peradilan Indonesia, Hasril Hertarto, menilai Kepolisian cenderung tertutup dalam mengumumkan status tersangka Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar. Indikatornya, pengumuman status tersangka itu dilakukan oleh Kejaksaan. “Kepolisian terkesan cuci tangan dalam penetapan kasus tersangka Antasari,” kata Hasril saat dihubungi Tempo, Sabtu (2/5).

Seharusnya, kata Hasril, Kepolisian langsung mengumumkan begitu menetapkan status tersangka. Apalagi, Antasari merupakan pejabat tinggi negara. “Pengumuman penetapan status tersangka ini menjadi penting karena dia (Antasari) pejabat publik,” katanya.

Sebelumnya, Juru Bicara Kejaksaan Agung menyatakan telah menerima surat pemberitahuan dari Kepolisian. Isinya, penyidik sedang mengusut kasus pembunuhan Nasrudin, dan salah satu tersangka adalah Antasari Azhar.

Hasril menduga ketertutupan Kepolisian ini merupakan bagian dari rivalitas antara lembaga yang dipimpin Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri dengan Kejaksaan Agung. Selama ini, kata dia, ada perseteruan laten antara Kejaksaan dengan Kepolisian. Misalnya, dulu Ketua KPK adalah Taufiqurachman Ruki yang berasal dari Kepolisian. Sedangkan sekarang Ketua KPK dijabat oleh Antasari yang berasal dari Kejaksaan. Rivalitas lain, Hasril melanjutkan, dalam pembahasan Rancangan Undang-undang Kitab Undang-undang Hukum Pidana, posisi Kepolisian diletakkan di bawah Kejaksaan.

Menurut Hasril, keanehan juga terjadi dalam penetapan cegah-tangkal atau cekal untuk Antasari oleh Kejaksaan. Cekal itu, kata Hasril, terlalu cepat dilaksanakan. “Untuk kasus lain, agak sulit melaksanakan pencekalan,” katanya.+++
Mau anda bisnis internet


Read More......

Caddy Manis dari Kampung Kosong Tangerang

Bagi yang serius ada cara bisnis internet
Gadis berusia 22 tahun ini disebut-sebut sebagai wanita simpanan Nasrudin.

Kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen melontarkan nama seorang perempuan ke pentas perhatian publik. Dialah Rani Juliani. Gadis berusia 22 tahun ini disebut-sebut sebagai wanita simpanan Nasrudin.

Rani dan keluarganya tinggal di sebuah rumah kontrakan di Kampung Kosong RT 01/04 Kelurahan Panunggangan Utara, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Tapi, sejak berita tentang kasus pembunuhan Nasrudin meledak dan menyeret nama pejabat tinggi negara, Rani seolah-olah hilang ditelan bumi.


Tak banyak orang yang mengenal Rani. Para tetangganya hanya mengetahui Rani dari cerita sepenggal-sepenggal. "Kabarnya orang Serang," kata salah satu tetangganya kemarin.

Rani disebut-sebut pernah bekerja sebagai caddy (pemungut bola) di lapangan golf Modernland. Iwan Suriawijaya, Direktur di PT Modernland, pengembang perumahan Modernland dan pengelola Padang Golf Modern, membenarkan kabar itu. "Tapi sekarang sudah keluar, dia bukan pegawai di Padang Golf," kata Iwan.

Rani diketahui memiliki dua blog, yakni http://ranijuliani.blogspot.com dan http://rani-juliani.blogspot.com. Di kanan atas halaman blog itu, terpasang foto Rani dengan latar belakang lapangan golf.

Dalam blog itu, Rani menggambarkan dirinya sebagai pribadi yang bertutur santai. Di bagian profil tertulis keterangan singkat, "Saya seorang gadis yang manies menurut pengamatan orang2 di sekeliling aq. Diriku lahir pada tanggal 01 juli 1986. jangan lupa ngado yah... Anak ke 3 dari 4 sodara, tadinya mau bungsu, tapi bonyok gw doyan. he he."

"Benar, ini Rani," kata Sodikun, pemilik warung Internet Smile di depan rumah kontrakan Rani, ketika Tempo menunjukkan foto itu. Sodikun mengatakan Rani pernah sesekali berbincang dengannya.

Tetangganya menggambarkan Rani sebagai gadis supel. Wajahnya agak oriental, kulitnya bersih. Menurut Siti Aisah, tetangganya, Nasrudin, yang disapa dengan Pak Zul, sebelum terbunuh kerap datang ke rumah Rani. "Ya, dengan mobil BMW silver itu," katanya. Saat dieksekusi, Nasrudin memang naik mobil itu.

Menurut para tetangga, Rani dinikah siri oleh Nasrudin pada 2007. Beberapa tetangga juga bercerita, Rani disekolahkan Nasrudin di Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja Cikokol, tak jauh dari Modernland.

Direktur STMIK Abbas Sunarya belum bisa memastikan apakah Rani memang mahasiswanya.+++

Peran Antasari Diduga Ikut 'Otaki' Pembunuhan Nasrudin

Juru bicara Kejaksaan Agung Jasman Pandjaitan mengatakan berdasarkan surat pemberitahuan dari Kepolisian, Antasari Azhar diduga sebagai intelectual dadder (turut serta secara interletual alias memberi saran) kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen. Alasan inilah berakibat Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu ditetapkan sebagai tersangka.

Penyidik Kepolisian kini kerja keras mengusut pembunuhan bos PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin. "Salah satu tersangka intelectual dadder adalah Antasari Azhar," kata Jasman menirukan isi surat berkode rahasia yang diteken Kepala Badan Reserse Kriminan Mabes Polri Komisaris Jenderal Susno Duadji itu.

Jasman melanjutkan, polisi akan menempuh upaya paksa terhadap Antasari. “Guna melancarkan penyidikan kasus,” katanya. Antasari sebelum memegang kendali KPK merupakan Direktur Penuntutan Tindak Pidana Umum Kejaksaan Agung,

Jasman mengatakan Kejaksaan Agung sebagai institusi tak memiliki lagi hubungan dengan Antasari. Setelah Antasari menjadi Ketua KPK, kata dia, Antasari bukan lagi jaksa Kejaksaan Agung. “Dia mantan jaksa,” ujarnya. Sehingga, lanjut dia, polisi tak memerlukan izin Jaksa Agung untuk memeriksa atau menahan Antasari.

Antasari dua hari lalu membantah dugaan dirinya terlibat pembunuhan Nasrudin. Dia mengaku kenal Nasrudin, yang melaporkan sejumlah kasus korupsi ke KPK. “Saya sebagai penegak hukum harus melindungi dia.”

Perkara pembunuhan Nasrudin diduga terkait dengan perebutan cewek, yang sehari-hari sebagai kadi (pelayan golf) di padang golf Modernland, Tangerang. Cewek itu bertnama Tika atau Rina Juliani, yang kabarnya telah dinikahi Nasrudin secara siri (ijab kabul berdasarkan Islam).

Selain menjadi tersangka, Kejaksaan Agung juga melakukan cegah-tangkal (cekal) Antasari untuk bepergian ke luar negeri. "Pencekalan ini atas permintaan kepolisian," kata Jaksa Agung Muda Intelijen Wisnu Subroto.

Menurut Wisnu, setelah menerima permohonan pencekalan dari polisi, Kejaksaan langsung meneruskannya ke Direktorat Jenderal Imigrasi, lembaga yang berwenang mengeluarkan cekal. "Pencekalannya resmi mulai hari ini hingga setahun ke depan," kata Wisnu.

Nasrudin ditembak oleh orang tak dikenal pada 14 Maret silam di kawasan padang golf Modernland, Tangerang. Sepulang bermain golf pada Sabtu siang itu, pria 41 tahun tersebut meninggal sehari kemudian di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta.

Polisi telah membekuk sembilan tersangka kasus ini pada Rabu malam lalu. Mereka adalah pengusaha ikan berinisial JU, pengusaha SHW, perwira menengah polisi WW, Hen, Her, Dan, Ran, Kor, serta Ed. Enam di antaranya diringkus di Pelabuhan Tanjung Priok pada Rabu lalu.

Pengusaha SHW itu adalah KRMT Sigid Haryo Wibisono, Komisaris PT Pers Indonesia Merdeka, penerbit harian Merdeka. Dari pemeriksaan tersangka itulah polisi menemukan indikasi keterlibatan Antasari dalam kasus ini.+++

Antasari Pergi Menenangkan Diri

Pukul 22.15 Antasari Azhar keluar rumahnya di kawasan Bumi Serpong Damai, Tangerang, dengan dikawal beberapa orang dengan mobil Elantra B 8693 E dengan kawalan petugas KPK yang berbaju batik.

Pada saat itu, menurut sumber Tempo, Antasari menggunakan kemeja batik dan berjaket hitam. Roman mukanya sembab dan flu berat. Tidak diketahui pasti Antasari pergi ke mana. Ia beserta rombongan mengelabui wartawan dengan keluar dari pintu Giri Loka I, pintu belakang perumahan itu. Sumber lain menyebutkan, ia menenangkan diri atas saran penasihat spiritualnya.

Hingga malam ini, sekitar lima belasan teman, dan kolega Antasari dari Palembang masih berkumpul di rumah Antasari. Istrinya ditinggalkan di rumah menemani para tamu.
Pemula mulai disini akan diajari cara bisnis internet
Read More......