07 April 2009

Bertindak Positip Untuk Keberhasilan

Teori Hierarki Kebutuhan Maslow / Abraham Maslow manusia mempunyai lima kebutuhan yang membentuk tingkatan-tingkatan atau disebut juga hirarki dari yang paling penting hingga yang tidak penting dan dari yang mudah hingga yang sulit untuk dicapai atau didapat. Motivasi manusia sangat dipengaruhi oleh kebutuhan mendasar yang perlu dipenuhi.


Abraham Maslow (1908-1970) adalah seorang psikolog besar yang mencoba menemukan dan menawarkan jawaban sistematis atas pertanyaan tersebut melalui teorinya yang tersohor, yakni teori hirarki kebutuhan.

Kebutuhan maslow harus memenuhi kebutuhan yang paling penting dahulu kemudian meningkat ke yang tidak terlalu penting. Untuk dapat merasakan nikmat suatu tingkat kebutuhan perlu dipuaskan dahulu kebutuhan yang berada pada tingkat di bawahnya.

Lima (5) kebutuhan dasar Maslow - disusun berdasarkan kebutuhan yang paling penting hingga yang tidak terlalu krusial :

1. Kebutuhan Fisiologis (physiological needs)
Contohnya adalah : Sandang / pakaian, pangan / makanan, papan / rumah, dan kebutuhan biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas, dan lain sebagainya.

2. Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan (safety and security needs)
Contoh seperti : Bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari rasa sakit, bebas dari teror, dan lain sebagainya.

3. Kebutuhan akan cinta dan hubungan antar manusia atau Kebutuhan Sosial (love and belonging needs)
Misalnya adalah : memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan lain-lain.

4. Kebutuhan akan penghargaan dan pengakuan (esteem needs)
Contoh : pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan banyak lagi lainnya.

5. Kebutuhan Aktualisasi Diri (self actualization needs)
Adalah kebutuhan dan keinginan untuk bertindak sesuka hati sesuai dengan bakat dan minatnya.

Donald C. Cole, MD, peneliti senior pada Institute for Work and Health di Toronto, menyatakan berpikir positif membantu kesembuhan seseorang, bahkan yang terkena penyakit kronis. Ini bukan omong kosong klise belaka. Salah satu alasannya, karena dengan berpikir positif maka akam memberi perasaan memiliki kendali atas kesehatan tubuh dan masa depan Anda.

Dalam Kehidupan mungkin Anda pernah mengalami apa yang disebut dengan istilah 4L : Letih, Lesu, Loyo, Lemah. Bukan hanya secara pikiran, bukan hanya secara batin, tetapi juga secara fisik. Kenapa hal tersebut bisa masuk ke dalam diri kita? Menyerang kehidupan kita? Hal ini disebabkan oleh yang namanya powerless atau Kekuatan kita tidak muncul atau berkurang. Kenapa kita menjadi powerless? Apa yang menyebabkan 4L itu bisa datang? Ada 4 penyebab dimana hal inilah yang mengakibatkan kita menjadi berpikir negatif terhadap diri kita.

Pertama, Bad Self Image, Citra diri yang negatif : Kata-kata membandingkan yang kita dapat dari orang terdekat kita seperti “Memang kamu ini orang yang bodoh, Kamu tuh tidak pintar, tidak seperti kakak kamu”. kata-kata seperti itu maupun kata-kata kasar lainnya yang masuk ke dalam pikiran dan itu terjadi berulang-ulang dalam kehidupan kita, tanpa disadari akan membentuk satu rekaman yang sangat luar biasa di dalam otak kita. Sehingga ketika kita menjadi dewasa kita akan terlabelkan oleh kata-kata kasar yang berulang-ulang tadi dan membuat itu menjadi citra diri kita, karena kita kan melakukan generalisasi-generalisasi atau menyamaratakan semua orang itu sama. Contohnya seperti ini, ketika anda dikecewakan oleh seseorang, maka anda akan menganggap semua orang akan mengecewakan anda.

Kedua, Bad Experience, Pengalaman buruk. Traumatic syndrome. Karena peristiwa dimasa lalu yang sangat buruk, sepertinya misalnya pernah dilecehkan, melihat pertengkaran orang tua, dan lain sebagainya sehingga di merasa sudah tidak punya nilai apa-apa lagi. Pengalaman-pengalaman yang buruk inilah yang menyebabkan orang kehilangan kekuatannya dan mempunyai pikiran yang negatif terhadap semua orang yang dihadapinya.

Ketiga, Bad partner, salam memilih teman. Kalau anda terbiasa berteman dengan teman-teman yang negatif, maka anda akan menjadi negatif juga, Ketika anda biasa berteman dengan yang positif, maka andapun akan berpikir positif juga. Berteman dengan perokok anda akan menjadi orang yang merokok, berteman dengan pemabok anda akan menajdi peminum alkohol, begitu juga sebaliknya anda berteman dengan orang yang berilmu maka anda akan menjadi orang yang suka mencari ilmu.

Keempat, Bad Environment, lingkungan yang buruk. Tidak cukup hanya sekadar teman yang baik, kita membutuhkan sebuah komunitas. Katakanlah Anda sekarang memiliki satu motivasi yang kuat untuk maju. Anda optimis, Anda Positif thinking, tapi kalau Anda berada dalam satu lingkungan yang negatif, lama-lama anda akan mengalamai satu kontaminasi, nilai-nilai kebaikan Anda akan luntur dan hilang. Kenapa? Terlalu banyak dominasi lingkungan terhadap diri anda.

Keempat hal diataslah yang mengakibatkan kita menjadi tidak mempunyai kekuatan dan kehilangan kekuatan dalam mengahdapi kehidupan ini, dan bahkan dapat menyebabkan suatu penyakit hal ini dikarenakan pikiran-pikiran yang dibentuk adalah pikiran negataif terhadap orang-orang dan lingkungan sekelilingnya. Oleh karena itu untuk mencegah dan mengatasi masalah tersebut perlu ditumbuhkan berpikir positif, dimana langkah-langkah yang perlu diperhatikan agar kita memiliki pikiran yang positif diantaranya adalah :

Pertama, bangkitkan motivasi. Membangkitkan motivasi diri yang kuat dan menambah wawasan yang memperkuat berpikir positif merupakan langkah penting. Pengukuran kualitatis motivasi dapat dilakukan dengan memberikan pemisalan negative case jika suatu tujuan tidak tercapai. Misalnya, renungkanlah kemungkinan jika Anda tak diterima kerja? Dari jawaban Anda, Anda dapat memprediksi dan merasakan seberapa kuat motivasi Anda untuk diterima kerja.

Kedua, yakinlah bisa. Kelemahan motivasi acap disebabkan oleh pikiran negatif tentang kemampuan diri sendiri, atau tentang mekanisme gerak kehidupan. Cobalah untuk membangkitkan konsep diri positif pada diri Anda. “Jika saya berpikir bahwa saya bisa, maka saya bisa.” Katakan setiap ingin melakukan apapun. Yakinkan bahwa anda bisa. Jika saat ini gagal, berusahalah secara terus-menerus tanpa kenal lelah. Percayalah, sugesti dari dalam diri dapat membantu Anda mempercepat mencapai proses yang Anda harapkan.

Ketiga, jauhkan paham fatalisme yang menyerah pada nasib. Ini punya pengaruh kuat dalam diri Anda untuk membenarkan kegagalan. Menyandarkan kesalahan atau kelemahan pada takdir, yang mengejawantahkan seperti dalam pernyataan bahwa “saya pada dasarnya bodoh”, misalnya, merupakan sumber negative thinking yang signifikan. Anda harus memeranginya, jika ide tersebut ada pada diri Anda.

Keempat, lihat sisi baik. Pandanglah sesuatu dari sisi baiknya. Karena berpikir positif adalah memandang segala sesuatu dari sisi pandang kebaikannya. Orang yang berpikir positif akan memandang keterbatasan kemampuannya pada suatu saat. Bukan sebagai suatu “kebodohan yang menimbulkan berbagai kesialan”, tapi memandangnya sebagai suatu tantangan yang amat nikamt untuk diatasi. Orang yang berpikir positif akanmemandang perjuangan dan harapan. Orang yang berpikir positif menghadapi suatu masalah dengan tenang, misalnya dicemooh, digosipkan negatif, dimarahi, dan lain-lainnya dihadapinya dengan ketenangan dan selalu mengambil sisi positif dari hal yang negatif tersebut. Sebagaimana nabi Muhammad pernah dilempari batu oleh para kapir, beliau tidak membalas malah mendoakan para kapir tersebut. Orang yang berpikir positif juga akan memandang keterbatasan ekonominya sebagai suatu sarana untuk hidup sederhana. Dengan kesederhanaan ini ia akan mencapai kebahagiaan.

Ketiga, mandiri selalu. Pertahankan kebebasan Anda, kebebasan adalah sesuatu yang paling bernilai yang dimiliki setiap orang. Kebebasan untuk berpikir, mencipta, akan tumbuh seperti yang Anda harapkan, tentunya dengan cara yang positif. Ketika Anda menjadi amat tergantung pada orang lain, Anda akan berpikir destruktif dan menjadi malas dan anda merasa tidak yakin dengan kemampuan yang dimiliki, karena selalu mengandalkan orang lain, padahal Anda mempunyai kemampuan yang luar biasa tapi anda takut mencoba.

Keempat, tumbuhkan sikap ketaktergantungan segera mungkin. Bertanggungjawablah pada hidup dan tindakan yang Anda lakukan. Sekali anda merasa mampu mengontrol hidup, Anda memulai perjalanan pikiran positif Anda. Selalu ingat ketika Anda sedang memiliki masalah dengan berpikiran positif. “Anda adalah apa yang Anda pikirkan.” Dengan melakukan ini, Anda menjadi seorang pemenang dan seorang survivor ketika masa sulit.

Tidak ada komentar: